Sidoarjo, Siarpos.com
Komisi C DPRD Sidoarjo dukung normalisasi sungai Mbahgepuk segera dikebut supaya dapat atasi banjir di titik rawan. Jumat (20/06/2025). Langkah tersebut dinilai sebagai tindakan konkret yang diperlukan untuk mengantisipasi banjir tahunan di kawasan rawan seperti Tanggulangin, Candi, hingga Porong.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Choirul Hidayat, S.H, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo. Ia menilai, kegiatan normalisasi sungai Mbahgepuk adalah langkah strategis dalam mengidentifikasi penyebab utama banjir. DPRD Sidoarjo, meminta agar normalisasi oleh Pemkab Sidoarjo dipercepat, tegasnya.

Menurut Choirul, langkah eksekutif ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ia menekankan bahwa hal tersebut menjadi masukan penting bagi DPRD, terutama dalam proses penganggaran pada APBD Perubahan. Beliau menyebut bahwa Komisi C akan mendorong percepatan penanganan banjir melalui pembahasan lintas sektor bersama Dinas PUBM-SDA dan Dinas Lingkungan Hidup.

Wakil Ketua Komisi C, Nanang Siswandoko, S.T, juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya sebatas seremonial, tetapi menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan banjir yang telah berlangsung bertahun-tahun. Ia menilai bahwa dukungan legislatif terhadap normalisasi sungai Mbahgepuk juga mencakup pengawasan pelaksanaan anggaran dan pelibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sungai.

Sementara itu, anggota Komisi C lainnya, Mohammad Rojik, menegaskan bahwa banjir di wilayah Candi, Tanggulangin tidak dapat diselesaikan hanya dengan pengerukan semata, tetapi juga membutuhkan penanganan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Ia menyebut bahwa pembangunan DAM di Kedungpeluk, seperti yang disampaikan Pemkab, merupakan langkah berani yang harus terus dikawal agar selesai tepat waktu dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Menurut Kepala Dinas PUBM-SDA, Dwi Eko Saptono, S.Sos., MM, MT kegiatan normalisasi sungai akan dilakukan sepanjang 2,5 kilometer dalam waktu dekat, dengan target akhir mencapai 3,8 kilometer. Selain itu, dilakukan pula pembersihan eceng gondok dan tanaman liar lain yang menyumbat aliran air. Total panjang sungai dari Sidokepuh ke Kedungpeluk sendiri mencapai enam kilometer, dan pengerjaan akan dilakukan secara bertahap.
Kapasitas sungai yang masih mampu menampung debit hujan hingga 70 mm menjadi pertimbangan teknis utama, namun dengan curah hujan ekstrem mencapai 114 mm dalam tiga jam seperti yang terjadi baru-baru ini, air tetap meluber ke permukiman. Dua pompa bantuan dari pemerintah pusat di Ketapang dan Siring disiapkan untuk mengatasi hal ini.

Ketua Komisi C menyebutkan bahwa Komisi C akan memantau realisasi pengerjaan dan jika diperlukan, siap mendorong tambahan anggaran melalui PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). DPRD juga mengharapkan agar pemerintah kabupaten terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) karena banyak sungai besar yang merupakan kewenangan pusat.
Di sisi lain, Pemerintah Daerah menyatakan bahwa normalisasi ini adalah bagian dari komitmen Pemkab untuk menekan potensi banjir yang selama ini menjadi keluhan warga. Ia memastikan bahwa pengerukan dilakukan secara intensif hingga target tercapai, dan jika diperlukan, penambahan anggaran akan disiapkan melalui PAK. Bupati juga menyebutkan bahwa Pemprov Jawa Timur telah mengalokasikan dana sebesar Rp 37 miliar untuk mendukung penanganan banjir di Sidoarjo.
Dengan dukungan penuh dari DPRD, langkah-langkah konkret ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat Sidoarjo yang selama ini terdampak banjir musiman. (ADV/Cak Sokran)